Rabu, 02 Maret 2016

Mangrove Cinta Payangan Sisitimur karya Mahasiswa Mandala

Berawal dari keprihatinan mahasiswa Jember pada kehidupan masyarakat nelayan dipesisir timur pantai laut Jember maka mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Mandala Jember berinisiatif unuk meningkatkan pendapatan masyarakat dan bertujuan mengentas kemiskinan pada masyarakat nelayan didesa Sumberejo Kecamatan Ambulu Kabupaten Jember. Berawal dari itu maka mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Mandala melaksanakan Program Hibah Bina Desa pada tahun 2015 pada Desa Sumberejo sebagai upayanya mengentas kemiskinan dan upaya meningkatkan pendapatan penduduknya melalui program-program kreatif dan inovatif.
Pantai payangan adalah gugusan pantai-pantai di sebelah timur Pantai Papuma dan Watu Ulo yang menjadi Andalan Pariwisata Pantai Kab.Jember yang telah terbukti keindahannya. Potensi wisata yang masih tersembunyi dan belum banyak orang yang mengetahuinya adalah Payangan Sisitimur. Adalah Pantai Payangan Sisitimur yang masih segelintir orang yang mengetahui keberadaan keindahan panorama alam yang perawan di dalamnya. Pantai ini berada disebelah sisi timur pantai payangan yang berbeda lokasi dari bibir pantai yang biasanya dikunjungi oleh para wisatawan.Berbeda dengan Pantai Payangan sendiri yang memiliki 4 panorama pantai 3 bukit dan 2 goa cinanya. 
Payangan Sisitimur berpotensi dikembangkan untuk guna penghijauan, tersedianya lahan yang luas guna penanaman mangrove untuk memperkuat garis pantai dan menghindari abrasi serta menghindari dari hantaman ancaman ombak tsunami. Selain itu potensi yang mendukung adalah Payangan sisitimur sangat cocok untuk wisata berlibur, pantainya bersih dan hampir tanpa sampah, ombaknya pun tidak besar dan relatif tenang.

Dengan potensi yang dimiliki tersebut maka mahasiswa/i Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Mandala dalam Unit Kegiatan Mahasiswa Korps Sukarela PMI Unit STIE Mandala Jember telah melakukan penanaman 1000 bibit mangrove dalam Event “Mangrove Cinta” dan Bazar Olahan Produk Mangrove hasil keberlanjutan program dari Program Hibah Bina Desa (PHBD) tahun 2015 yang didukung oleh Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi. Diharapkan dalam pembibitan 1000 mangrove dalam upaya mengenalkan kepada khalayak umum potensi wisata yang dimiliki Pantai Payangan Sisitimur serta melakukan penghijauan dikawasan payangan, nantinya kawasan pariwisata mangrove cinta dapat diberdayakan menjadi tempat wisata seperti ecowisata mangrove.

 Mangrove Cinta adalah Kegiatan Pariwisata Terbaru di kawasan Jember Khusunya Pantai Payangan sendiri dimana wisata ini menyuguhkan para wisatawannya untuk berlibur dipantai sekaligus melakukan penghijauan. Setiap Wisatawan akan mendapatkan Papan Harapan yang ikut ditanam bersama bibit mangrove yang ditanam. Dalam Grand Opening Mangrove Cinta pada tanggal 20 September 2015 lalu, setidaknya lebih dari 500 peserta ikut serta dalam kegiatan tersebut terdiri dari mahasiswa/i dan masyarakat umum.

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Mandala adalah salahsatu perguruan tinggi yang termasuk dalam daftar 92 program yang didanai DIKTI pada Program Hibah Bina Desa tahun 2015. Program Mangrove Cinta  dan Program pelatihan I&II dimaksudkan untuk memberdayakan masyarakat pesisir pantai dengan memanfaatkan Mangrove. Diharapkan dengan adanya pelatihan I & II Masyarakat Desa Binaan dapat menjadi masyarakat yang lebih maju dan mampu menjadi masyarakat yang berjiwa Entrepreneur.  Hasil dari pelatihan I & II adalah Olahan mangrove berupa Sirup Mangrove, Onde-onde Bintang laut Mangrove, Crip-crip Mangrove, Putri Tanjung Mangrove, Ikan laut Mangrove, Gula-gula Mangrove dan peserta pelatihan 1 dan 2 sedang dalam tahap pengembangan produk lainnya yang berbahan baku dari Mangrove jenis Bogem dan Bakau. 

Diharapkan dengan adanya Program Hibah Bina Desa 2015 yang telah dilaksanakan oleh KSR Mandala dapat berkontribusi aktif kepada masyarakat di desa binaan agar terbangun desa binaan yang aktif, mandiri, berwirausaha, dan sejahtera.

Contoh pelaporan Kuliah Kerja Lapang / KKL di Bali

Sistem Produksi Pie Susu pada Perusahaan Cening Ayu di Bali

LAPORAN KULIAH KERJA LAPANG

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Kuliah Kerja Lapangan 2016
Pada Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Mandala Jember


Oleh :

2.      Putri Nur           (13.8810) DKK






Tanda Persetujuan Laporan KKL
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Mandala Jember

JUDUL LAPORAN
Analisa Produksi terhadap Produk Coca-Cola pada Perusahaan Coca Cola Amatil Indonesia dan Pie Susu pada Perusahaan Cening Ayu di Bali

Mata Kuliah Dasar      : Sistim Akuntansi / Produksi / Tenaga Kerja / Pemasaran
Program Studi             : Akuntansi / Manajemen / Ekonomi Pembangunan
Disusun oleh               :
                                    2. Putri Nur       (13.8810) DKK
                                    

Disetujui dan disahkan di Jember
Pada tanggal,....................................  2016

KATUA JURUSAN PRODI  MANAJEMEN





--------------------------------------
NIDN. ---------------------
DOSEN PEMBIMBING KKL






------------------------------.
NIDN. 072------------------










KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadiran Allah SWT, karena atas rahmat dan karunia-Nya sehingga kegiatan Kuliah Kerja Lapangan /KKhingga penyusunan laporan kegiatan Kuliah Kerja Lapangan dapat diselesaikan dengan baik dan tepat pada waktu yang telah ditentukan.
Dalam kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah banyak membantu dalam pelaksanaan dan penyusunan laporan Kegiatan Kuliah Kerja Lapangan ini yaitu dosen STIE Mandala Jember yang telah banyak berkontribusi dalam penyusunan pelaporan ini.
Laporan Kuliah Kerja Lapangan ini, kami susun berdasarkan apa yang telah kami jalankan selama melaksanakan KKL di Bali pada tanggal 14-17 Februari 2016.
Kuliah Kerja Lapangan merupakan salah satu syarat yang harus ditempuh mahasiswa dalam menempuh program pendidikan S1, yang telah ditetapkan oleh pihak akademik. Dengan demikian mahasiswa wajib melaksanakan Kuliah Kerja Lapangan dan menyusun laporan hasil kegiatan yang telah dilaksanakan. Kegiatan yang telah diprogramkan dapat dilaksanakan dengan baik atas kerja sama dari berbagai pihak.
Dalam penyusunan laporan ini, kami menyadari masih banyak kekurangan karenanya saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan laporan ini sangat kami harapkan.Akhirnya, semoga laporan ini bisa bermanfaat bagi para pembaca pada umumnya dan juga bermanfaat bagi penyusun pada khususnya.

Jember, 20 Februari 2016



Penulis


DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1   Latar Belakang.................................................................................. 1
1.2  Perumusan Masalah............................................................................ 2
1.3  Tujuan dan Kegunaan KKL............................................................... 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori................................................................................... 4
BAB III GAMBARAN UMUM OBYEK / PERUSAHAAN KKL
3.1 Lokasi Perusahaan ............................................................................. 5
3.2 Sejarah Singkat Perusahaan................................................................ 6
3.3 Struktur Organisasi............................................................................. 7
3.4 Tugas dan Wewenang masing-masing bagian.................................... 8
3.5 Produk Perusahaan............................................................................. 9
BAB IV HASIL PELAKSANAAN KKL.................................................. 10
BAB V PENUTUP...................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 12
LAMPIRAN................................................................................................ 13


BAB I : PENDAHULUAN

1.1  LATAR BELAKANG
            Kuliah Kerja Lapangan ( KKL ) adalah suatu bentuk pendidikan aplikatif dengan cara memberikan pengalaman belajar kepada mahasiswa ditengah-tengah masyarakat dan secara langsung mengidentifikasi kemudian menangani permasalahan-permasalahan yang di hadapi. Selain itu juga bertujuan untuk menjadikan mahasiswa lulusan S1 Ekonomi khususnya mahasiswa jurusan prodi Manajemen Bisnis menjadi lulusan yang profesional dan mampu bersaing dalam dunia bisnis dengan kepercayaan diri yang dimiliki mahasiswa. Salah satu cara yang ditempuh oleh Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Mandala Jember untuk mewujudkan lulusan S1 Ekonomi yang terampil, berpengalaman dan berpengetahuan yaitu dengan dilaksanakannya Kuliah Kerja Lapangan (KKL) yaitu dengan mengunjungi tempat yang berkaitan dengan disiplin ilmu tersebut,  pusat oleh-oleh Cening Ayu yang berada di Bali yang dijadikan sebagai obyek KKL. Hal ini dikarenakan tempat tersebut merupakan Perusahaan yang bersentuhan langsung dengan ilmu Terapan Ekonomi.
Input produksi ini dapat berupa bahan baku,mesin,tenaga kerja,modal,dan informasi.Sedangkan output produksi merupakan produk yang dihasilkan berikut hasil sampingnnya limbah,informasi,dan sebagainya.Dengan latar belakang tersebut,maka laporan KKL ini berjudul “Proses Produksi Pie Susu pada Perusahaan Cening Ayu di Bali”.

1.2.PERUMUSAN MASALAH
Berpedoman pada latar belakang yang dikemukakan di atas,maka pemasalahan yang akan diajukan dalam laporan KKL ini adalah “BagaimanaProses Produksi Pie Susu pada Perusahaan Cening Ayu di Bali”.

1.3.TUJUAN KEGIATAN
            Dengan dilaksanakannya kegiatan KKL ini, mahasiswa dapat melakukan perbandingan antara teori yang diterima di perkuliahan dengan praktik yang ada di lapangan. Serta, mahasiswa juga dapat memberikan penilaian atas kinerja dari perusahaan yang dikunjungi. Adapun tujuan dari kegiatan KKL ini adalah sebagai berikut :
1.      Memberikan gambaran secara langsung tentang praktik operasional suatu perusahaan ekonomi.
2.      Memperkaya wawasan yang berkaitan langsung dengan prodi masing-masing dalam rangka meningkatkan kemampuan dan keahlian para mahasiswa.
3.      Memberikan pengetahuan secara langsung tentang sejarah institusi/perusahaan , masalah, serta solusi yang mereka lakukan.
4.      Memberikan pengalaman kepada mahasiswa praktik pengelolaan kelembagaan sesuai program studi masing-masing yang diikuti

BAB II :TINJAUAN PUSTAKA
  1. Proses produksi adalah cara, metode dan teknik untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu barang atau jasa dengan menggunakan sumber-sumber (tenaga kerja, mesin, bahan baku dan dana yang ada).(Assauri (2001:75)).
  2. Produksi adalah suatu proses pengubahan bahan baku menjadi produk jadi. Sistem produksi adalah sekumpulan aktivitas untuk pembuatan suatu produk, di mana dalam pembuatan ini melibatkan tenaga kerja, bahan baku, mesin, energi, informasi, modal dan tindakan manajemen.(Baroto (2002:13)).
Produksi adalah bidang yang terus berkembang selaras dengan perkembangan teknolog,dimana produksi memiliki sesuatu jalinan hubungan timbal balik (dua arah) yang sangat erat dengan biaya yang lebih rendah,meningkatkan kualitas dan produktivitas,dan menciptakan produk baru yang menjadi kekuatan yang mendorong teknologi untuk melakukan berbagai terobosan dan penemuan baru.Produksi dalam sebuah organisasi pabrik merupakan inti yang paling dalam,spesifik serta berbeda dengan bidang fungsional lain,seperti keuangan,personalia,dan lain-lain. (Santoso,2005:Jurnal Teknik Informatika)
3.      Sistem Produksi adalah suatu rangkaian dari beberapa elemen yang saling berhubunga dan saling menunjang antara satu dengan yang lain untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Dengan demikian yang dimaksud dengan sistem produksi merupakan suatu gabungan dari beberapa unit atau elemen yang saling berhubungan dan saling menunjang untuk melaksanakan proses produksi dalam suatu perusahaan tertentu.Beberapa elemen tersebut antara lain adalah produk perusahaan, lokasi pabrik, letak dari fasilitas produksi, lingkungan kerja dari para karyawan serta standar produksi yang dipergunakan dalam perusahaan tersebut. Dalam sistem produksi modern terjadi suatu proses transformasi nilai tambah yang mengubah input menjadi output yang dapat dijual dengan harga kompetitif dipasar. (Ahyani,1996:8). 

BAB III : GAMBARAN UMUM OBYEK / PERUSAHAAN KKL
3.1. LOKASI PERUSAHAAN
Lokasi Pie Susu Cening Ayu berada Jl. Raya Celuk, Sukawati, Kabupaten Gianyar, Bali 80582, Indonesia. Phone:+62 361 8555519 jam buka 08.00 – 18.00 WITA.
3.2. SEJARAH SINGKAT PERUSAHAAN
Cening ayu awalnya didirikan pada tahun 2008 oleh I wayan Bendi dan Ni nyoman tilem, cening ayu merupakan salah satu tempat belanja oleh-oleh yang menawarkan berbagai produk retail yang selama ini menjadi ciri khas Bali mulai dari cemilan, baju barong, kain pantai, batik, handycraft, perak dan lain sebagainya. Pada Tahun 2011 Ditengah pesatnya perkembangan dari usaha pusat oleh-oleh di bali, Cening ayu mempunyai inovasi agar lebih berkesan dan mempunyai ciri khas tersendiri, oleh salah satu putra mereka yang bernama I Komang Manik Sumardika , SE beserta istri yang bernama I Gusti Ayu Pradnyadari, SE pada saat itu menciptakan terobosan baru dengan cara membuat tempat produksi kaos lukis cening ayu. Dan kemudian memasuki tahun 2012 cening ayu kembali berinovasi dengan membuat tempat produksi kue Pie Susu Cening Dan sampai saat ini cening ayu hadir dengan nama Pusat Produksi Pie Susu dan kaos lukis cening ayu. Dengan tanpa menghilangkan produk produk lainnya yang sudah ada.

PROSES PRODUKSI
Bahan Baku Produksi
Bahan awal atau Bahan dasar dari pie susu di bagi menjadi 2 bagian adonan bahan dasar, yaitu, Adonan Kering dan Adonan Basah yang terdiri dari :
1)      Bahan Untuk Adonan Kering :
*      Tepung
*      Margarin
*      Gula Halus
*      Telur
2)      Bahan Untuk Adonan Basah ( FLA )
*      Susu
*      Telur
*      Gula Pasir
Bahan – bahan diatas adalah bahan dasar dari pembuatan kue pie susu yang akan di kombinasikan menjadi 1 bagian untuk menjadi kue yang terkenal di bali adalah kue Pie susu.
Proses Pembuatan Kue Pie Susu .
Proses yang pertama adalah membuat adonan kering , dengan cara Tepung, Telur dan Margarin di campur menjadi satu dan dikocok memakai mesin (mixer) selama beberapa menit sampai adonan tersebut terlihat sedikit mengembang setelah sedikit mengembang di campurkan gula halus secukupnya untuk menambah kekuningan adonan terlihat terang dan mengkilat  tanpa menghentikan proses pengocokan sampai adonan betul -  betul menjadi mengembang.
Proses yang kedua adalah membuat adonan basah atau yang di sebut dengan FLA, Susu kental manis, kuning telur dan gula halus di campur menjadi satu dan dikocok sampai adonan basah ini menjadi benar – benar mengental, dan prpses dilanjutkan dengan proses perebusan adaonan fla.
Teknik mencetak adonan kering, teknik pencetakan adonan kering masih menggunakan teknik konfensional atau memakai teknik tenaga manusia dengan menggunakan cetakan yang biasa di sebut dengan PEPELAN yang sudah berbentuk bulat yang akan menghasilkan adonan kering siap untuk masuk tahap pemanggangan.
Pengovenan / Pemanggangan
Teknik pemanggangan di bagi menjadi 2 tahap, tahap yang pertama adalah tahap memanggang adonan kering selama kurang lebih 15 menit yang terdiri dari 1 loyang berisi 35 Pcs adonan pie susu kering yang siap di panggang. Setelah itu baru di masukan adonan basah atau fla diatas adonan kering yang sudah di cetak lalu dilakukan pemanggangan selama kurang lebih 145 menit.


Pengemasan/ Pengepakan
Dan yang terakhir adalah pengemasan pie susu. Pie susu dimasukan ke dalam box khusus cening ayu untuk siap di jual dan dikemas secara rapih. Dalam 1 box terdiri dari 9 pcs Pie Susu.

3.3.STRUKRTUR ORAGNISASI
...................................................................................................................................
3.4.TUGAS DAN WEWENANG MASING-MASING BAGIAN
..............................................................................................................................
3.5.PRODUK PERUSAHAAN
Produk Perusahaan
Produk yang dipasarkan oleh “Cening Ayu ”  adalah sebagai berikut :
1)      Pie Susu
2)      Makanan kering (keripik) dan Minuman
3)      Baju Barong
4)      Kain pantai bali
5)      Batik
6)      Kerudung
7)      Aksesories
8)      Handycraft
9)      Perak
10)  Sandal
11)  Tas
12)  Mukenah dan Kain khas bali
13)  Dll.

BAB IV. HASIL PELAKSANAAN KKL
Dari kegiatan KKL yang dilaksanakan pada tanggal 14-17 Februari di Bali maka dapat diambil kesimpulan hasil yang didapat dari kegiatan sbb:
1.      Memberikan gambaran secara langsung tentang praktik operasional suatu perusahaan ekonomi.
2.      Memperkaya wawasan yang berkaitan langsung dengan prodi masing-masing dalam rangka meningkatkan kemampuan dan keahlian para mahasiswa.
3.      Memberikan pengetahuan secara langsung tentang sejarah institusi/perusahaan , masalah, serta solusi yang mereka lakukan.
4.      Memberikan pengalaman kepada mahasiswa praktik pengelolaan kelembagaan sesuai program studi masing-masing yang diikuti


BAB V. PENUTUP

Kesimpulan
Dari hasil kerja lapangan pada perusahaan “Cening Ayu” dapat disimpulkan bahwa salah satu Pusat Oleh-oleh khas Bali ini hanya bisa ditemui di pulau Bali saja.

Saran
Sebaiknya perusahaan tersebut harus lebih ditingkatakan lagi dalam melakukan produksinya,sebab yang kami lihat dalam melakukan produksinya mudah di ikuti oleh perusahaan lain. Dan kami lihat juga di pusat oleh-oleh di Bali banyak yang menjual produk yang sama. Sehingga kami memberikan saran pada perusahaan tersebut harus melakukan inovasi – inovasi yang baru sehingga tidak mudah di tiru oleh perusahaan yang lain. “Cening Ayu” harus bisa diperluas lagi dalam arti Pie SusuCening ayu bukan hanya bisa ditemukan diBali saja namun Bisa kita jumpai dikota- kota lain. Pelayanan yang diberikanpun harus diperbaiki baik dari segi kecakapan dan keramahan.



DAFTAR PUSTAKA


LAMPIRAN (gambar/dokumentasi)
                           
1.1  pie susu yang siap di oven                        
1.2 tempat pengovenan pie susu
1.3 karyawati cening ayu yang melakukan pengemasan
1.4  pie susu cening ayu bali                
1.5 Macam kaos lukis dan aksesoris 


SEMOGA BERMANFAAT UNTUK REFERENSI

Selasa, 01 Maret 2016

Kuliah Perilaku Organisasi

TUGAS REVISI KELOMPOK 6
Mata Kuliah Perilaku Organisasi
“Perilaku Kelompok”


Oleh :
Agil Fahreza (13.8672)
Yani Fatkhur.R (13.8679)
Alfian Ali. A (13.8702)
Ifa Fahmadiya (13.8712)
Putri Nur Indah Sari (13.8810)


SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI MANDALA
JEMBER
Desember 2015

1 Definisi kelompok atau grup ?

KELOMPOK menurut Stephen P. Robbins, Essentials of Organization Behavior, 7th Edition (Upper Saddle River, New Jersey: Prentice Hall, 2003) p.101: Kelompok atau group didefinisikan sebagai dua atau lebih individu yang saling bergantung dan bekerjasama, yang secara bersama berupaya mencapai tujuan. Kelompok kerja (work group) adalah kelompok yang para anggotanya saling berinteraksi terutama untuk saling berbagi informasi untuk membuat keputusan guna membantu satu sama lain dalam wilayah kewenangannya masing-masing.

KELOMPOK menurut Homans (1950),  Kelompok adalah sejumlah individu berkomunikasi satu dengan yang lain dalam jangka waktu tertentu yang jumlahnya tidak terlalu banyak

KELOMPOK menurut Smith (1945), Kelompok sosial adalah satu unit yang terdiri dari sejumlah organisme yang mempunyai persepsi kolektif tentang kesatuan mereka dan mempunyai kemampuan untuk berbuat dan bertingkah lahu dengan cara yang sama terhadap lingkungan.

Dari ketiga pendapat diatas, maka definisi kelompok menurut pendapat kelompok 6 ; Kelompok adalah suatu kumpulan dua atau lebih orangt-orang yang mengalami interaksi nyata dan kompleks satu sama lain. Kelompok bersifat dinamis, anggota-anggota kelompok saling menyadari keberadaan satu sama lain. Dalam persepsi keanggotaan adalah kelompok itu suatu struktur atau bagian terpenting yaitu kelompok adalah saling terhubungnya hubungan sosial satu sama lain dengan orang lain dan dapat menimbulkan ketergantungan satu sama lain.

Sumber : http://setabasri01.blogspot.co.id/2011/01/kelompok-dan-tim-dalam-organisasi.html

Referensi Sumber :
Stephen P. Robbins, Essentials of Organization Behavior, 7th Edition (Upper Saddle River, New Jersey: Prentice Hall, 2003) p.101.
Skema-skema yang dimuat seterusnya diambil dari Stephen P. Robbins, Essentials ...., op.cit.
Stephen P. Robbins, Essentials .... , op.cit.
ibid..
Laurie J. Mullins, Management and Organizational Behavior, 7th Edition (Essex: Pearson Education Limited, 2005) p.520.
Skema dan pengertian masing-masing bentuk tim diambil dari Stephen P. Robbins, Essentials

2 Perbedaan Formal Grup dan Informal Grup ?

Kelompok Formal
Kelompok formal (formal group) adalah suatu sub unit organisasi yang resmi yang didirikan dengan anggaran dasar organisasi atau dengan surat keputusan manajer. Tujuan kelompok formal: peraturan-peraturan, keanggotaan, pemilihan pemimpin biasanya ditentukan oleh organisasi dalam ketentuan-ketentuan atau perintah organisasi ini. Kelompok ini dibangun selaku akibat dari pola struktur organisasi dan pembagian kerja yang ditandai untuk menegakkan tugas – tugas. Kebutuhan dan proses organisasi menimbulkan formulasi tipe – tipe kelompok yang berbeda–beda.

Kelompok Informal
Kelompok informal (informal group) juga dapat ditemukan dalam setiap organisasi. Kelompok-kelompok ini berkembang menyimpang dari rancangan organisasi yang ditetapkan secara resmi dan kelompok informal hidup sebagai subkultur yang relatif berkuasa atau dominan dalam organisasi. Kelompok informal adalah pengelompokan secara wajar dari orang – orang dalam situasi kerja untuk memenuhi kebutuhan sosial. Dengan perkataan lain, kelompok informal tidak muncul karena dibentuk dengan sengaja, tetapi muncul secara wajar.

Sumber : http://manajemenhouse.blogspot.co.id/2014/06/soal-soal-tentang-perilaku-organisasi.html#.VniSRtLIY70

3 Uraikan alasan mengapa membentuk atau seseorang itu membentuk kelompok ?
http://setabasri01.blogspot.co.id/2011/01/kelompok-dan-tim-dalam-organisasi.html
referensi sumber :
[1] Stephen P. Robbins, Essentials of Organization Behavior, 7th Edition (Upper Saddle River, New Jersey: Prentice Hall, 2003) p.101.
[2] Skema-skema yang dimuat seterusnya diambil dari Stephen P. Robbins, Essentials ...., op.cit.
[3] Stephen P. Robbins, Essentials .... , op.cit.
[4] ibid..
[5] Laurie J. Mullins, Management and Organizational Behavior, 7th Edition (Essex: Pearson Education Limited, 2005) p.520.
[6] Skema dan pengertian masing-masing bentuk tim diambil dari Stephen P. Robbins, Essentials ... , op.cit.

4 Jelaskan tahap-tahap membentuk sebuah kelompok ?
Seperti diperlihatkan pada gambar model lima tahap perkembangan kelompok (five – stage – group – development – model) menyebutkan karakteristik perkembangan kelompok dalam lima tahap yang berbeda pembentukan, timbulnya konflik, normalisasi, hasil berupa kinerja, dan pembubarannya?
Tahap Pembentukan (forming)
Memiliki karakteristik besarnya ketidakpastian atas tujuan, struktur, dan kepemimpinan kelmpok tersebut. Para anggotanya “menguji kedalam air” untuk menentukan jenis – jenis perilaku yang dapat diterima. Tahap ini selesai ketika para anggotanya mulai menganggap diri mereka sebagai bagian dari kelompok.
Tahap Timbulnya Konflik (Strorming)
Satu dari konflik intrakelompok. Para anggotanya menerima keberadaan kelompok tersebut, tetapi terdapat penolakan terhadap batasan – batasan yang diterapkan kelompok tersebut terhadap setiap individu. Lebih jauh lagi, terdapat konflik atas siapa yang akan mengendalikan kelompok tersebut. Ketika tahap ini selesai, terdapat sebuah hierarki yang relatif kelas atas kepemimpinan dalam kelompok tersebut.
Tahap Normalisasi
Tahap ketiga ini adalah tahap di mana hubungan yang dekat terbentuk dan kelompok tersebut menunjukkan kekohesifan. Dalam tahap ini terdapat sebuah rasa yang kuat akan identitas kelompok dan persahabatan. Tahap normalisasi (norming stage) ini selesai ketika struktur kelompok tersebut menjadi solid dan kelompok telah mengasimilasi serangkaian ekspektasi definisi yang benar atas perilaku anggota.
Tahap Performing (Berkinerja)
Pada titik ini struktur telah sepenuhnya fungsional dan diterima. Energi kelompok  telah berpindah dari saling mengenal dan memahami menjadi mengerjakan tugas yang ada.
Tahap Adjourning Stage (Pembubaran)
Untuk kelompok – kelompok kerja yang permanen, berkinerja adalah tahap terakhir dalam perkembangan mereka. Tetapi, untuk komisi, tim, angkatan tugas sementara, dan kelompok -  kelompok kerja yang mempunyai tugas yang terbatas untuk dilakukan, terdapat tahap pembubaran. Dalam tahap ini, kelompok tersebut mempersiapkan diri untuk pembubarannya. Kinerja tugas yang tinggi tidak lagi menjadi prioritas tertinggi kelompok. Sebagai gantinya, perhatian diarahkan untuk menyelesaikan aktivitas – aktivitas. Respons dari anggota kelompok dalam tahap ini bervariasi. Beberapa merasa gembira, bersenang – senang dalam persahabatan dan pertemanan yang didapatkan selama kehidupan kelompok kerja tersebut.

Kebanyakan orang yang menginterprestasikan model lima tahap tersebut berasumsi bahwa sebuah kelompok menjadi semakin efektif seiring kelompok tersebut bergerak melalui empat tahap. Meskipun asumsi ini mungkin secara benar, apa yang membuat sebuah kelompok efektif adalah lebih kompleks dari yang dikenali oleh model ini? Di bawah kondisi tertentu, konflik tingkat tinggi mungkin baik untuk kinerja kelompok yang tinggi. Jadi kita dapat mengharap untuk menemukan situasi di mana kelompok – kelompo itu dalam tahap II berpenampilan lebih baik dibandingkan mereka yang berada pada Tahap III dan IV. Dengan cara serupa, kelompo – kelompok tidak selalu beproses dengan jelas dari satu tahap ke tahap selanjutnya. Kadang – kadang, pada kenyataannya, beberapa tahapan berjalan pada waktu yang bersamaan, seperti kelompok yang mengalami konflik dan tampilan waktu yang sama. Bahkan suatu kelompok terkadang mundur ke tahap sebelumnya. Jadi, pendukung yang paling kuat dari model ini sekalipun tidak mengasumsikan bahwa semua kelompok mengikuti proses lima tahap secara tepat atau bahwa tahap IV selalu yang paling diinginkan.

Sumber : http://kulpulan-materi.blogspot.co.id/2013/01/tahap-tahap-perkembangan-kelompok.html
Referensi sumber : Perilaku Organisasi, Organizational Behavior. Stephen P. Robbins. Timothy A. Judge (358 – 360)

5 Alat/Kelengkapan Properties Kelompok terbagi menjadi beberapa macam ? yaitu adalah ?
Peran : kelompok yang satu memilki kebutuhan akan peran yang berbeda bagi para anggotanya ketika diperband"ingkan kelompok lain. Seseorang akan mudah memahami perilaku seseorang didalam suatu situasi khusus jika orang tersebut mengetahui peran seperti apa orang tersebut tengah mainkan.
Norma : Kepercayaan umum berdasarkan kelayakan, sikap, pandangan anggota kelompok, peran, tersirat atau tidak yang mengatur anggota kelompok kedisiplinan, saling menghargai, bertanggung jawab. Norma merupakan starndar perilaku yang dapat diterima yang digunakan bersama oleh para anggota kelompok. Norma memberitahukan kepada anggota apa yang seharusnya dan apa yang tidak seharusnya dilakukan.
Status : Atau kedudukan diartikan sebagai tempat atau posisi seseorang dalam suatu kelompok sosial. Sedangkan kedudukan sosial (social status). Artinya tempat seseorang secara umum dalam masyarakatnya sehubungan dengan orang lain, dalam arti lingkungan pergaulannya, prestisenya dan hak-hak serta kewajiban-kewajibannya.
Ukuran : Ukuran menentukan perilaku keseluruhan dari suatu kelompok. Kelompok ukuran kecil lebih cepat menyelesaikan tugas ketimbang kelompok yang besar. Jika suatu kelompok terlibat dalam penyelesaian masalah, maka kelompok yang lebih besar secara konsisten cenderung menyelesaikannya secara lebih ketimbang kelompok yang lebih kecil. Dalam hal penyelesaian ini, kelompok yang lebih besar memperoleh masukan-masukan berbeda dan variatif yang lebih banyak. Jadi jika sasaran kelompok adalah menemukan fakta, maka kelompok besar akan lebih efektif. Disisi lain, kelompok kecil lebih baik dalam melakukan hal-hal yang produktif karena faktor inputnya. Kelompok yang terdiri atas 7 anggota cenderung lebih efektif dalam melakukan tindakan ketimbang kelompok yang terdiri atas 100 orang.
Kepaduan : Pemahaman seseorang tentang kelompok berdasarkan waktu yang dihabiskan, akses ketat, ukuran kelompok, ancaman eksternal, sukses sebelumnya. Aspek waktu yang lama ketika saling berinteraksi menurut Wilson (dalam Robbins, 2003) akan menimbulkan kesamaan kepentingan dan menambah daya tarik kelompok.
Perbedaan : Pentingnya memahami, menghargai, mengakui dan menerima perbedaan. Tidak ada yang menghendaki kita hidup bercerai berai hanya karena alasan kita berbeda satu sama lainnya.

6 Kelebihan dan Kekurangan dalam pembuatan keputusan dalam suatu kelompok:
Kelebihan
a. Informasi dan pengetahuan lebih lengkap.Dalam menghimpun sumber daya dari sejumlah individu , berarti lebih banyak masukan yang dipakai dalam proses pembuatan keputusan.
b. Keragaman pandangan lebih banyak. Selain masukan yang banyak, kelompok dapat membawa serta heterogenitas mereka kedalam proses keputusan. Hal ini membuka peluang bagi lebih banyak pendekatan dan alternatip yang akan menjadi pertimbangan.
c. Penerimaan keputusan lebih besar. Banyak solusi yang ternyata gagal setelah keputusan diambil, karena orang – orang tidak dapat menerima hasil keputusan tersebut. Akan tetapi , bila orang yang akan dikenai oleh keputusan itu dan orang tersebut dapat ambil bagian dalam proses pembuatanya, maka mereka lebih cenderung untuk menerimanya, dan bahkan akan mendorong orang lain untuk menerimanya.
d. Legitimasi keputusan lebih kuat. Masyarakat kita menghargai metode – metode yang demokratis. Proses pengambilan keputusan kelompok yang konsisten dengan sikap demokratis dipandang lebih memiliki keabsahan dari pada keputusan yang dibuat oleh seorang individu.
Kelemahan
a. Memakan waktu.Untuk membentuk suatu kelompok sudah jelas membutuhkan waktu tersendiri. Proses interaksi yang terjadi begitu kelompok terbentuk juga sering sekali tidak efisien. Akhirnya kelompok membutuhkan waktu yang lebih lama untuk mencapai kesepakatan terhadap sebuah solusi dari pada yang dapat dilakukan seorang individu. Hal ini tentu saja membatasi kemampuan manajemen untuk bertindak cepat pada saat diperlukan.
b. Tekanan untuk sependapat. Keinginan anggota kelompok untuk diterima dan dipertimbangkan sebagai aset bagi kelompok akan mengakibatkan adanya penekanan pada pihak yang berbeda pendapat, dan mendorong persesuaian diantara sejumlah pandangan. Keadaan seperti ini juga mmendorong terjadinya pemikiran kelompok ( groupthink ) akan dimana tekanan kelompok mengarah pada menurunnya efisiensi mental, minimnya uji realitas, dan kurangnya pertimbangan moral.
c. Dominasi oleh minoritas. Boleh jadi didominasi oleh satu atau beberapa anggota  Jika koalisi dominasi ini juga terdiri anggota yang berkemampuan rendah dan menengah, maka efektifitas kelompok secara keseluruhan akan mengalami gangguan.
d. Tanggung jawab yang kabur. Anggota kelompok sama berbagi ( share ) tanggung jawab, tetapi tak jelas siapa yang bertanggung jawab, sedangkan pada keputusan kelompok tanggung jawab dari setiap anggota diabaikan.

7 Teknik Pengambilan keputusan oleh Kelompok ?
Umumnya didalam dunia manajemen terkeal terdapat 3 teknik yang biasanya telah digunakan gunakan, yaitu Teknik Brainstorming(Pemberian informasi dan motivasi,Identifikasi, Klasifikasi, Verifikasi, Konklusi/Penyepakatan), Teknik Delphi (modifikasi dari teknik brainwriting dan survey) dan Teknik kelompok nominal (pengambilan keputusan yang lebih jarang dipakai dibanding dengan teknik sumbang saran)
Teknik yang dikemukakan oleh Delphi pada masa Yunani kuno, mempunyai beberapa variasi, tetapi umumnya bekerja sebagai berikut :
1. Sebuah kelompok (biasanya terdiri dari para ahli, tetapi dalam kasus ini bukan para ahli pun mungkin sengaja menggunakannya) dibentuk, tetapi anggota tidak berinteraksi langsung (tatap muka) satu sama lain. Dengan demikian, biaya pengeluaran untuk mempertemukan kelompok dapat dikurangi.
2. Setiap anggota diminta membuat prediksi atau input tanpa mencantumkan nama untuk keputusan kelompok.
3. Setiap anggota kemudian menerima umpan balik gabungan dari orang lain. Dalam beberapa variasi, alasan dkcantumkan (tanpa nama), tetapi kebanyakan hanya data dan daftar gabungan yang digunakan.
4. Pada umpan balik, dilakukan babak lain dari input anonim. Pengulangan terjadi pada sejumlah waktu yang telah ditetapkan atau sampai umpan balik gabungan tetap sama, yang berarti setiap orang masuk dalarn posisinya.
Sedangkan Robbins (2002:123) menyebutkan teknik pengambilan keputusan yang dilakukan oleh kelompok adalah sebagai berikut ?
1. Para anggota bertemu dalam suatu kelompok, namun sebelum dilaksanakan diskusi apapun juga setiap anggota secara independen menuliskan ide-idenya tentang masalah yang dihadapi.
2. Periode berdiam diri ini dilanjutkan dengan presentasi oleh masing-masing anggota tentang ide-ide mereka dihadapan kelompok. Masing-masing anggota bergiliran mengelilingi meja untuk mempresentasikan setiap ide sampai seluruh ide selesai dipresentasikan dan dicatat (biasanya pada sebuah flip chart atau papan tulis) tidak diperbolehkan adanya diskusi sampai keseluruhan ide-ide dicatat.
3. Kemudian kelompok tersebut mendiskusikan ide-ide itu untuk mendapatkan kejelasan dan melakukan evaluasi.
4. Masing-masing anggota kelompok secara diam-diam merengking ide-ide tersebut secara sendiri-sendiri.
5. Keputusan akhir ditentukan oleh ide yang mendapat rengking tertinggi.
Keuntungan utama dari teknik ini adalah bahwa teknik ini menyediakan waktu bagi para anggota kelompok untuk bertemu secara formal, namun tidak membatasi pemikiran-pemikiran independen, sebagaimana yang sering terjadi dalam interaksi kelompok secara tradisional.
Menurut Syamsi (2000) perbedaan teknik Delphi dan teknik kelompok nominal pada pokoknya adalah teknik Delphi merupakan teknik pengambilan keputusan kelompok secara lebih tertutup, sedangkan teknik kelompok nominal itu lebih terbuka.

Sumber : https://12entinfujirahayu.wordpress.com/2011/05/04/pengambilan-keputusan-kelompok/
Referensi sumber :
Dermawan, R. 2004. Pengambilan Keputusan: Landasan Filosofis, Konsep, dan Aplikasi. Bandung: Alfabeta.
Gibson, Ivancevich dan Donnelly. 1997. Organisasi: Perilaku, Struktur, Proses. Jakarta: Binarupa Aksara.
Mansoer, Hamdan. 1989. Pengantar Manajemen. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Dirjen Dikti.
Robbins, Stephen P. 2002. Prinsip-Prinsip Perilaku Organisasi. Jakarta: Erlangga.
Salusu, J. 1996. Pengambilan Keputusan Strategik: untuk Organisasi Publik dan Non Profit. Jakarta: Gramedia Sarana Indo.
Syamsi, Ibnu. 2000. Pengambilan Keputusan dan Sistem Informasi. Jakarta: Bumi Aksara.


THANK YOU FOR VISIT THIS PAGE. DO NOT FORGET GIVE A COMMENT